Kin Sanubary, Sang Kolektor Media Lawas
DI Media sosial, khususnya facebook, siapa yang tidak kenal Kin Sanubary (47), seorang kolektor media lawas yang kerap mengunggah cover media cetak jadul dan berbagi kisah serta nostalgia bagi yang pernah membacanya. Koleksi Kin begitu lengkap dan beragam. Terdiri dari 300 perusahaan penerbitan dan dikumpulkan sejak tahun 1958.
“Pada awalnya, koleksi yang saya simpan, sebenarnya punya kakek. Karena, kakek saya orang yang gemar membaca. Setelah kakek meninggal tahun 1985, koleksinya saya kumpulkan dan terus bertambah hingga kini,” ujar Kin yang bernama asli Ikin Sodikin (47) ini.
Menurut Kin, dari kakeknya juga, ia mengenal koran PikiranRakyat (“PR”), karena kakeknya yang bernama Misda Saputra adalah pembaca setia “PR”. Bahkan, setelah kakeknya wafat, secara tidak sengaja, Kin menemukan koleksi lawas “PR” di lemari sang kakek. “Koleksi itu saya temukan terlipat utuh dan ada juga yang menjadi alas pakaian di lemari,” kata Kin, yang saat ini berdomisili di Jalan Raya Tanjungwangi, Subang.
Kin memiliki beberapa koleksi “PR” lawas. Mulai yang terbit di tahun 1959, 1960, 1965 hingga edisi 1966. Bahkan, sebagian koleksinya telah ia hibahkan ke Pikiran Rakyat saat memperingati hari jadinya yang ke-40 tahun 2006. Saat itu, Kin diundang dan mendapatkan penghargaan dari “PR”. “Saya masih ingat, Pak Yepi (Januar P. Ruswita, Direktur Bisnis PR sekarang, red,-), dan beberapa staf PR datang ke rumah dan mengundang saya untuk hadir pada acara HUT “PR”. Saya senang diapresiasi sebagai pembaca setia koran ini,” ujar suami dari Kurnia Fatmawati dan ayah dua putra, Ikbal (22) dan Ikhsan (16).
Hanya sayang, koleksi Kin yang dihibahkan ke “PR” tersebut ikut musnah saat terjadi kebakaran di Kantor “PR” tahun 2014 silam. Oleh karena itu, Kin kembali menghibahkan beberapa koleksinya kepada “PR” pada Minggu (30/9/2018) lalu. Koleksi diterima Redaktur Pelaksana “PR” Enton Supriatna. “Saya hibahkan Koran “PR” edisi November 1965 ini kepada “PR”, Ini rasa cinta saya kepada koran “PR”, semoga bisa merawatnya dan lebih bermanfaat untuk semua orang,” tukas Kin saat menyerahkan koleksinya ke Redaksi”PR”.
Tentu saja ini koleksi penting dan bermanfaat bagi Pikiran Rakyat. Apalagi “PR” banyak kehilangan dokumentasi tak ternilai saat musibah kebakaran tahun 2014 lampau. Sejatinya, Kin adalah sosok yang sangat peduli dengan sejarah, keberadaan dan keberlangsungan hidup media cetak di Indonesia. Nuhun Kang Kin! (Sumber: Ahmad Nada, Pikiran Rakyat 17/12/2018)***