Literasi Budaya Mengiringi Aksa Membaca dan Menulis
Milangkala Ka-2 Hayu Maca
UPAYA meningkatkan literasi baca tulis bukan hanya berdampak pada semakin aktifnya anak-anak dalam membaca buku. Besarnya minat baca memang memberikan pengaruh yang baik, tetapi ada banyak hal positif lain yang mengikuti seperti keterikatan emosional, inspirasi untuk berkarya, dan mengenali lingkungan serta budaya.
Hal-hal itu akan muncul dalam kegiatan “Milangkala Ka-2 Hayu Maca” yang diselenggarakan Minggu (21/10/2018) ini, sejak pagi hingga sore hari di Taman Kartini Cimahi. Ulang tahun ke-2 itu mengambil tema “Today A Reader, Tomorrow A Leader”.
Donny Safari menuturkan, berbagai manfaat literasi akan terungkap dalam acara itu. Misalnya, bincang literasi yang mendengarkan pengalaman Pak Agus dan Bu Sri dari Kuntum Mekar. Diskusi itu utamanya akan membahas cara meningkatkan minat baca di keluarga dan bagaimana membentuk ikatan kuat antara anak dan orangtua lewat kegiatan membaca atau mendongeng.
Ada juga berkarya dalam literasi, dalam hal ini dengan membuat doodle. Ibu Wilda akan mengajarkan cara menggunakan doodle untuk banyak hal yang bermanfaat langsung dalam keseharian anak-anak dan keluarga seperti merangkum pelajaran, menulis resep, atau sekadar merangkum buku.
Selain itu, akan ada Dongeng 4 Dimensi. Ketiga pendiri Hayu Maca akan berkolaborasi membuat dongeng. Mereka memang sering berperan sebagai pendongeng dalam kegiatan mingguan Hayu Maca. Kali ini, mereka melakukannya bersama-sama. Karya dalam literasi pun bukan hanya dilihat dalam bentuk buku, tetapi juga aksi seperti cosplay atau costume play.
Donny menyatakan, warga yang hadir juga ditantang untuk menggunakan kostum berdasarkan karakter dari buku favorit. Cosplay itu akan dinilai oleh juri dan mendapatkan hadiah.
Selain itu, hal yang juga berkaitan dengan literasi baca tulis adalah literasi budaya, yaitu setiap orang menjadi semakin kenal dengan lingkungan dan budayanya.
“Kita akan menikmati suguhan sisingaan dan pencak silat dari Paguron Cahaya Lodaya serta Tarian Anak dari TKIT Al Muhajirin dan TK Budiluhur,” tuturnya.
Ada pula gerakan donasi buku anak. Buku-buku tersebut akan dikirim ke anak-anak di Desa Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara. Kegiatan itu melengkapi slogan yang memang digaungkan komunitas itu, yaitu meningkatkan literasi dan bahkan melebihinya. (Sumber: Vebertina Manihuruk/”PR”, 21/10/18)***