METRUM
Jelajah Komunitas

Pengelolaan Limbah Padat di Kitakyushu (Bagian-7)

Oleh Indriyani Rachman*

KOTA Kitakyushu di Jepang terkenal dengan pembenahan lingkungannya. Padahal kota ini pernah memiliki sejarah buruk terkait dengan lingkungan akibat kegiatan industri.

Namun, berkat kerja keras, dalam jangka waktu 30 tahun, kota ini menjadi eco-town, kota yang ramah lingkungan dengan konsep pengelolaan lingkungan yang sangat baik ditinjau dari berbagai aspek.

Pengelolaan sampah di Kitakyushu telah dimulai sejak tahun 1950. Fokus utama adalah manajemen yang efisien, yaitu pada penanganan dan pengelolaan limbah berbahaya serta mempromosikan daur ulang.

Kota ini telah memulai menerapkan kebijakan dan proyek-proyek dengan mengikuti kerangka hukum yang diberlakukan untuk pembuangan limbah dan daur ulang, antara lain Undang-undang Nasional tentang Kebersihan Area Publik pada tahun 1954, Pembuangan Limbah dan Hukum Pembersihan Publik pada tahun 1970, dan Hukum untuk Promosi Pemanfaatan Bahan Daur Ulang pada tahun 1991.

Kota ini mengembangkan rencana induk untuk pengelolaan sampah yang efisien seperti untuk daur ulang, proses pengumpulan, proses pengangkutan pada tahun 1963.

Sejak itu, rencana induk tersebut telah direvisi beberapa kali dan pemerintah kota kemudian memperkenalkan sistem menggunakan tas kantong plastik yang harus dibeli oleh masyarakat mulai pada tahun 1998, yang dapat mencakup sekitar 12% dari biaya pengelolaan limbah.

Persentase mengumpulkan kembali sumber daya daur ulang seperti kaleng, kemasan plastik, botol PET telah meningkat dan pihak pemerintah Kota Kitakyushu terus mendorong melalui pendidikan lingkungan serta kampanye kesadaran publik.

Sebagai proyek utama lain, Kitakyushu membentuk kompleks eco-industri dan pusat penelitian yang disetujui dan didukung oleh Menteri Ekonomi Jepang dan Perdagangan dan Industri (METI) sebagai kota pertama dari “Eco-Town Project” pada tahun 1997.

Eco-town ini bertujuan untuk pendidikan dan penelitian, pengembangan, penilaian dan pembentukan bisnis baru yang berkaitan dengan teknologi daur ulang. Kegiatan ini bekerjasama dengan lembaga penelitian di Kitakyushu Science and Research Park.

Eco-Town sekarang menjadi salah satu tempat utama untuk kerjasama lingkungan internasional, karena Kitakyushu telah memberikan kontribusi teknologi daur ulang baru dan juga potensi untuk berbisnis.

Hingga saat ini, Kota Kitakyushu telah menerima lebih dari 4.000 peserta dari 118 negara dan mengirim sekitar 100 pelatih ke 25 negara, termasuk 14 negara di Asia. (*Penulis tinggal di Kitakyushi-shi, Fukuoka, Jepang).***

komentar

Tinggalkan Balasan