Riset: Orang Tua Lebih Khawatir Media Sosial Dibanding Narkoba
SIAPA yang tak kenal media sosial saat ini? Selain mudah diakses, media sosial juga memberikan informasi terkini yang sedang terjadi.
Namun seiring berjalannya waktu, orang tua saat ini lebih khawatir tentang anak-anak mereka yang menggunakan media sosial dan teknologi daripada narkoba, alkohol atau merokok, menurut riset terbaru.
ReachOut mensurvei 890 orang tua dengan anak-anak yang berusia antara 12 dan 18 tahun. 45 persen orang tua mengkhawatirkan media sosial, 42 persen tentang teknologi, 25 persen khawatir tentang anak-anak mereka yang menggunakan narkoba, alkohol, dan merokok.
Chief Executive ReachOut, Jono Nicholas, mengatakan bahwa orang tua mengkhawatirkan penggunaan media dan teknologi sosial sehari-hari.
“Media sosial merupakan bagian penting dari jaringan sosial mereka, tapi dalam banyak kasus orang tua tidak yakin apakah anak mereka aman saat menggunakan situs media sosial,” kata Nicholas.
ReachOut mensurvei 890 orang tua pada bulan Desember 2017, sebulan sebelum kejadia bunuh diri Amy “Dolly” Everett yang berusia 14 tahun akibat bullying atau perundungan yang terjadi di media sosial.
Nicholas mengatakan bahwa orang tua khawatir tentang anonimitas media sosial. “Mereka benar-benar khawatir tentang sifat intimidasi yang mungkin terjadi di situs media sosial dan betapa mudahnya mengingat bahwa ini adalah hal yang akan digunakan remaja setiap hari,” katanya.
Ia melanjutkan, bahwa kerugian yang sangat bahaya akibat media sosial adalah faktor psikologis.
ReachOut menginginkan perusahaan teknologi melakukan hal yang lebih positif untuk melindungi kaum muda. Platform tersebut adalah satu-satunya yang dapat memperbaiki beberapa kontrol keselamatan penggunaan media sosial.
“Kami tentu saja meminta perusahaan media sosial untuk berbuat lebih banyak agar lingkungan lebih aman terutama untuk anak-anak dan remaja,” ujar Nicholas.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan ini memiliki beberapa pemikiran pintar di dunia. “Dan kami ingin mereka juga mengatakan ‘inilah langkah selanjutnya demi penyelamatan anak muda,” jelas Nicholas.
Ia membandingkan kemunculan media sosial dengan penemuan mobil karena keduanya membuka kemungkinan baru tetapi membawa bahaya baru.
“Mereka membawa risiko yang sangat signifikan dan kami mengharapkan mereka membuat perangkat itu seaman mungkin,” katanya.
Perhatian orang tua terhadap anak mereka adalah pendidikan dan tekanan untuk belajar. “Bagi orang tua, masalah ini adalah sehari-hari, apa yang akan kita sebut sebagai masalah kesehatan mental yang paling membuat mereka stres,” ujarnya lagi.
Ia mengatakan bahwa sekolah dan sistem pendidikan telah membuat perubahan untuk mengurangi tekanan pada siswa.
Penelitian ini dilakukan atas permintaan pihak negara Australia akibat kekhawatiran orang tua pada media sosial.***