Tinjau SMPN 7 Bandung, Fajar Pastikan SPMB Transparan, Adil, dan Merata
KOTA BANDUNG (METRUM) – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ul Haq menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berjalan secara adil, transparan, dan inklusif.
Hal tersebut disampaikan saat Fajar meninjau langsung kesiapan pelaksanaan SPMB di SMP Negeri 7 Bandung pada Senin, 16 Juni 2025.
“Saya datang ke Bandung demi menyambangi sahabat saya, Kang Farhan, sekaligus memberikan dukungan kepadanya demi kemajuan pendidikan di Kota Bandung,” ujar Fajar.
“Kami meninjau SMP Negeri 7 demi memastikan proses SPMB berjalan tertib, transparan, dan akuntabel,” katanya lebih lanjut.
Selain menjaga transparansi, Fajar juga menitikberatkan pentingnya pemerataan akses belajar, terutama bagi kalangan menengah ke bawah dan kelompok rentan.
“Kami ingin memastikan setiap anak, tanpa kecuali, dapat belajar, terlepas dari latar keluarga dan kondisi ekonominya. Baik kalangan menengah atas, menengah bawah, semuanya punya hak yang sama untuk mendapatkan akses tersebut,” tegas Fajar.
Selain itu, Fajar juga menekankan perlunya keberlangsungan pendekatan inklusif.
“Saya dan Kang Farhan juga tengah mencari solusi agar kelompok rentan tidak terabaikan dan bebas dari diskriminasi. Negara wajib memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada seluruh warganya, tanpa kecuali,” katanya.
Bagi Fajar, sinergi pemerintah pusat dan daerah juga menjadi kunci penting demi tercapainya visi tersebut.
“Saya juga meminta kepala daerah, wali kota, dan bupati turut bergandengan tangan. Prinsipnya adalah kerja bersama demi perbaikan mutu dan aksesibilitas pendidikan Indonesia dari hari ke hari,” ujar Fajar.
Selain itu, Fajar turut mengajak media dan masyarakat luas untuk aktif mengawasi proses SPMB.
“Kami meminta dukungannya, teman-teman wartawan, untuk turut menjaga transparansi proses ini. Kalau terjadi masalah, mohon dicari klarifikasi dahulu, jangan langsung diberitakan secara luas tanpa fakta yang matang,” pesannya.
Penerimaan siswa SMP di Kota Bandung dijadwalkan dibuka pada 20 Juni 2025.
Fajar juga mengimbau para orang tua agar tidak panik dan terus mencari informasi resmi.
“Sering terjadi kepanikan karena masalah akses informasi. Setelah pendaftaran dibuka, terjadi penumpukan dan masalah lalu lintas data. Saya mendorong para orang tua untuk aktif mencari info resmi dan terus menjaga komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah masing-masing.”
Terkait masalah titipan atau praktik jual beli kursi, Fajar menyampaikan bahwa hingga saat ini memang belum ditemukan bukti yang sah.
“Isu titipan memang sering bergulir setiap tahun. Tapi kami tidak dapat menyimpulkan tanpa fakta dan proses hukum. Saya tegaskan, sampai saat ini, kami belum menemukan indikasi yang dapat dibuktikan.”
Selain itu, Fajar juga mengimbau masyarakat dan orang tua siswa untuk menjaga integritas dan kejujuran demi terciptanya proses seleksi yang adil.
Mengenai laporan dugaan praktik tersebut di Bandung, Fajar menyampaikan bahwa Wali Kota Bandung secara resmi memberikan laporan tertulis.
“Laporan itu tengah kami pelajari, dan nantinya akan diteruskan ke Inspektorat Jenderal (Irjen) untuk diteliti lebih rinci.”
Meskipun saat ini memang masih sebatas laporan, Fajar menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah dan klarifikasi berdasarkan fakta sebelum menyimpulkan.
“Kita tidak boleh main hakim sebelum menemukan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Tapi masalah ini menjadi peringatan penting demi menjaga integritas proses penerimaan siswa,” pungkasnya. (M1)***
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.