METRUM
Jelajah Komunitas

Upaya Perbaikan Lingkungan Kota Kitakyushu (Bagian-4)

Strategi mempromosikan pola pergeseran struktural dari industri berat ke industri perbaikan lingkungan

Oleh Indriyani Rachman*

KOTA Kitakyushu di Jepang terkenal dengan pembenahan lingkungannya. Padahal kota ini pernah memiliki sejarah buruk terkait dengan lingkungan akibat kegiatan industri.

Namun, berkat kerja keras, dalam jangka waktu 30 tahun, kota ini menjadi eco-town, kota yang ramah lingkungan dengan konsep pengelolaan lingkungan yang sangat baik ditinjau dari berbagai aspek.

Berawal dari keresahan orang tua, terutama ibu-ibu terhadap anak-anaknya, masyarakat Kota Kitakyushu mulai menyadari bahaya pencemaran dan memikirkan untuk memperbaiki kondisi lingkungannya.

Upaya ini tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi semua unsur masyarakat terlibat. Mulai dari para ibu, pengusaha, hingga LSM. Semua elemen masyarakat bangkit dan bahu-membahu membangun Kitakyushu menjadi kota yang ramah lingkungan.

Secara periodik, Kota Kitakyushu mengalami perbaikan. Perlahan, pencemaran lingkungan yang sangat parah di kota ini berkurang. Seiring perjalanan waktu, usaha besar dan gigih yang dilakukan pemerintah dan masyarakat membuahkan hasil. Langit Kota Kitakyushu kembali cerah dan lautnya pun membiru.

Melalui pengalaman ini, Kitakyushu kemudian menyusun strategi yang jelas dan jitu untuk mengembangkan kotanya. Strategi mempromosikan pola pergeseran struktural dari industri berat ke industri perbaikan lingkungan.

Lebih jauh, Pemerintah Jepang pun ikut mendorong program ini. Pemerintah secara terus menerus menganjurkan dan mempromosikan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan komunitas berbasis daur ulang.

This image has an empty alt attribute; its file name is kitakyushu-lingkungan.jpg

Perubahan lingkungan di Kota Kitakyushu selama 30 tahun.*

Saatini, Kota Kitakyushu menjadi model kota lingkungan hidup. Kitakyushu juga menjadi pusat belajar tentang pemecahan masalah lingkungan hidup dan pendidikan lingkungan hidup bagi negara-negara berkembang.
(*Penulis tinggal di Kitakyushi-shi, Fukuoka, Jepang).***

BACA JUGA:  Ragam Aksara Kuno Nusantara

komentar

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.