#Yukgowes, dari Sebuah Gerakan Menjadi Komunitas
TUMBUHNYA komunitas-komunitas pesepeda khususnya di Bandung Raya begitu marak dan beragam. Dominan terbentuk karena berdasarkan hobi, genre, usia, gender, dan tempat tinggal yang sama. Komunitas itu ada yang sudah lama terbentuk dan banyak pula yang baru berdiri.
Namun berbeda dengan salah satu komunitas bernama #Yukgowes yang cukup lama wara-wiri di dunia sepeda di Kota Bandung. #Yukgowes awalnya merupakan nama sebuah gerakan yang digagas oleh OUTLIVE salah satu outdoor sport brand mancanegara mitranya EIGER yang berkolaborasi dengan Bike to Campus (B2C) Bandung.
Gerakan tersebut perdana digelar pada Sabtu, 10 Mei 2014 bersepeda bersamaan dengan kegiatan #yuklari yang terlebih dulu dilaksanakan beberapa minggu sebelumnya. Selain sebagai ajang launching dan promo toko juga dalam rangka turut berpartisipasi mengampanyekan gerakan mengajak kepada masyarakat untuk gemar bersepeda dan lari.

Konsep bersepeda gerakan #yukgowes Outlive tidak dalam kota, tapi menuju tempat-tempat destinasi wisata atau trek-trek yang ada di seputar Bandung Raya, seperti Dusun Bamboo Parongpong, Benteng Takeshi Lembang, Stone Garden Citatah, Lingkar Nagreg, dan sebagainya.
Seiring perkembangan, gerakan tersebut beralih menjadi @yukgowes Eiger, masih bekerja sama dengan B2C Bandung dan dengan konsep yang sama. Beberapa waktu kemudian konsep gerakan berubah menjadi kegiatan bersepeda reguler/biasa, dengan jargon “Gak Nanjak Ga Asyik” dikoordinir Arman Chaniago dari komunitas Totoban.
Karena kesibukan, B2C pun tidak lagi bekerjasama. Tapi kegiatan tetap diminati dan diikuti banyak pesepeda, baik individu maupun dari komunitas pesepeda. Sayangnya, pada pertengahan tahun 2017 #yukgowes akhirnya bubar setelah sekian lama vakum.
#yukgowes kini
Beberapa personil #Yukgowes Eiger sebut saja Wawan Karyawan, Bambang Suryadi, Iin Setiyowati dan lain-lain melakukan inisiasi membangkitkan kembali. Atas kesepakatan bersama berubah menjadi Komunitas Pesepeda #Yukgowes, pada tanggal 23 Oktober 2017, sekaligus ditetapkan sebagai hari jadinya.
Mereka menunjuk H. Andi Rusnandi sebagai ketua, dikukuhkan dalam acara gowes bareng silaturahmi menuju Villa Kayu, Cicalengka, pada tanggal 28 April 2018. Sebelumnya, mereka melakukan gowes bareng seputar Kota Bandung dalam rangka launching jersey #yukgowes, start dari Taman Dago Cikapayang, pada hari Sabtu, 7/4/2018.
Tahun 2019, Andi mengundurkan diri karena kesibukannya, kemudian mengukukuhkan Edy Sutarto sebagai ketua baru dalam kesempatan mengikuti kegiatan bersepeda milangkala ke-3 komunitas Polybar di Batu Kuda, Manglayang, Bandung Timur.
Kegiatan bersepeda #yukgowes adalah gowes rutin setiap akhir ke berbagai tempat seperti Kiara Payung, Puncak Eurad, atau saung Abah Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat. Sesekali melakukan gowes jarak jauh seperti ke Baduy, Bromo, dan Dieng.

Selain itu, mereka melakukan kegiatan bike camping ke Bukit Senyum, Puncak Bintang dan lain-lain, dan sering pula mengikuti kegiatan bersepeda atau bike camping yang dilaksanakan oleh komunitas pesepeda lain, khususnya pegiat sepeda federal seperti Federal Bandung, Tangerang, Karawang, dan Cimahi.
Komunitas yang memiliki anggota 75 orang ini juga rutin melakukan kegiatan sosial, yaitu berbagi tajil setiap bulan ramadan, donor darah, dan mengikuti kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh komunitas lainnya.
#Yukgowes yang genre sepedanya beragam, saat ini sudah tergabung dalam wadah Forum Komunikasi Komunitas Pesepeda se-Bandung Raya (Forkom Bandung Raya), tercatat sebagai anggota ke-34. Beberapa personilnya selalu aktif di berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Forkom Bandung Raya, yaitu Sikasep Terlalu, Jum’at Bike dan Berbagi, serta Bandung NRkeun.
“Silakan, bagi yang mau gabung atau ingin lebih tahu tentang komunitas #yukgowes, kunjungi saja media sosialnya di Facebook atau Instagram,” kata Bambang Suryadi atau akrab disapa Mas Adi, salah satu personil Yukgowes yang paling aktif dan senang menyalurkan hobi memotretnya dalam setiap kegiatan yang diikutinya.
Salam sehat, semangat, dan tetap waspada. Selalu bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika serta menerapkan protokol kesehatan. Semoga pandemi segera berlalu. Salam Boseh dan Go Green! (Cucu hambali, Bersepeda Itu Baik)***
[…] “Distance doesn’t separate people, silence does”, ungkapan ini layaknya dipahami betul. Meskipun anggota KOMSETI tersebar di seantero nusantara, namun dengan kekuatan silaturahim yang terus dibina, niscaya komunitas ini akan tetap ada dan berkembang. Kedepan komunitas ini diharapkan menjadi sumber rujukan bagi para petouring sepeda dari daerah atau negara manapun dia berasal. Tidak mudah, tapi bukan suatu ketidakmungkinan. Kuncinya adalah dedikasi anggota untuk memberikan yang terbaik bagi komunitas ini. Mari bersama bicara, bertukar pendapat untuk kemajuan KOMSETI. BACA: #Yukgowes, Dari Sebuah Gerakan Menjadi Komunitas […]