METRUM
Jelajah Komunitas

Eksis Lewat Hammocking

DULU hammock digunakan oleh anak gunung untuk beristirahat. Kini hammock menjadi media untuk eksistensi dan diunduh pada sosial media. Fungsi hammock secara perlahan berubah. Kini tak hanya anak gunung yang memanfaatkannya untuk beristirahat, melainkan banyak pula anak gaul yang menggunakan hammock sebagai ajang eksistensi.

Diceritakan oleh Afdal Firdaus dari Komunitas Indonesian Adventure, hammock biasanya digunakan saat keadaan darurat di atas gunung atau di alam bebas. Semisal lahan yang basah hingga tak bisa mendirikan tenda. Di situ hammock berfungsi sebagai tempat istirahat.

Hammock gampang digunakan, asal ada penopang pada bagian kiri dan kanan untuk membuat hammock itu biar terikat sempurna,” kata Afdal.

Terlepas dari banyaknya anak-anak gaul yang memanfaatkan hammock sebagai ajang eksistensi, hammock selalu menjadi penolong bagi para pecinta alam. Sebuah kain panjang dengan tali pada kedua bagian sisinya itu, bisa menjadi saksi bisu lelapnya anak-anak pecinta alam kala malam hari.

Hammock yang merupakan kain parasut nilon dengan ukuran standar panjang 2,7 meter dan lebar 1,5 meter itu, mampu menopang bobot tubuh manusia sekitar 200 kilogram. Hammockmerupakan alat yang kokoh untuk digunakan istirahat.

Hammock atau yang dalam bahasa Indonesia merupakan buaian ini, adalah tempat tidur gantung yang berjenjs tempat tidur berupa kain seperti ayunan yang digantung pada kedua ujungnya.

Diproduksi banyak negara

Umumnya tempat tidur jenis ini digunakan oleh orang yang tinggal di daerah tropis. Hammock diproduksi di banyak negara antara lain Mexico, Perancis, India, Kanada, dan Indonesia.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hammock misalnya kain katun, kain ikat, nilon parasut , tali, hock atau pengait dan  lain-lain, namun hammock nilon parasut lebih disukai karena mudah didapat, cepat kering, ringan dan sederhana. Hammock biasanya digunakan untuk bersantai, atau beristirahat dalam kegiatan berkemah atau berwisata.

Komunitas Indonesia Adventure sendiri biasanya menggunakan hammock dengan gaya cukup ekstrim. Di atas tebing Gunung Kapur Citatah, para anggota komunitas ini kerap melakukan kegiatan hammocking. Agenda ini biasanya rutin dilakukan pada akhir pekan atau hari libur nasional.

“Menggunakan hammock di atas ketinggian menghadirkan sensasi yang membuat ketagihan. Ini merupakan kegiatan rutin yang kerap kami lakukan untuk melepas penat dan menyalurkan hobi,” kata dia.

Khusus untuk melakukan hammocking di tebing, kata Afdal, harus ada hanger atau bolt yang digunakan sebagai pengaman. Termasuk kegiatan ekstrim, keselamatan merupakan aspek paling utama yang harus diperhatikan.

“Enggak bisa sembarangan, harus memang dilakukan oleh yang ahlinya. Bagaimana pun juga kami melakukan ini ditebing harus tetap menjaga keselamatan. Pastikan ikatan hammockpada bagian sisi kiri dan kanan ini memang kuat,” papar Afdal mengakhiri obrolan.*** (M1)

komentar

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: