METRUM
Jelajah Komunitas

Jelajah Kuliner di Jalan Karapitan Bandung

ADA satu jalan yang khas karena keberadaan toko barang bekas dan toko yang menjual ikan serta ­berbagai pernak-perniknya. Ada yang tahu? Ya, itulah Jalan ­Karapitan.

Ruas jalan ini semakin dikenal karena banyaknya warung dan restoran yang menyajikan santapan kuliner nikmat.

JALAN Karapitan adalah ruas jalan yang menghubungkan Jalan Mohammad Ramdan dan Jalan Sunda. Di tengahnya, ada beberapa jalan yang menjadi akses masuk ke jalan ini seperti Jalan Gurame, Jalan Cikawao, dan Jalan Emong.

Jalan yang tidak terlalu panjang itu menjadi area yang ramai di masa lalu ataupun masa kini. Berdasarkan sejarahnya, jalanan ini ramai menjadi tempat berkumpulnya warga karena ada bioskop misbar Citra dan ada lapangan klub sepak bola Uitspanning Na Inspanning/Usaha Nanti Istirahat (UNI), yang keduanya sudah tidak ada di jalan itu.

Jalan Karapitan pun dikenal karena sekitar dua dekade yang lalu banyak toko yang menjual barang bekas dan adanya toko-toko penjual ikan. Kini, kiri kanan sisi jalan itu diisi dengan restoran dan warung yang memiliki kekhasan sajian kulinernya masing-masing.

Kuliner di Jalan Karapitan pun sangat beragam. Anda ingin menikmati santapan di restoran yang menyajikan kekhasan kuliner Eropa, Korea, Tiongkok, Jepang, dan khas nusantara, semua ada. Ingin menikmati makanan di warung atau kedai yang menyajikan nasi khas nusantara, bakso, mi kocok, bubur, martabak, dan lainnya pun tersedia.

Di samping restoran dan warung makan lama terdapat pula beberapa yang relatif baru berdiri. Mari kita coba berwisata rasa di beberapa tempat di Jalan Karapitan!

1. Rumah Lezat Simplisio, Kelezatan Kuliner Dunia

Ketika banyak restoran menyajikan santapan yang khas mewakili salah satu bangsa atau budaya, di Simplisio kita akan mendapatkan sajian kuliner dari puluhan bangsa. Terasa seperti keliling dunia, tetapi cukup di Rumah Lezat Simplisio, Jalan Karapitan Nomor 45A Kota Bandung.

BACA JUGA:  Kuliner Legendaris di Seputaran Alun-alun Bandung

Jika hendak menikmati santapan khas Italia, salah satu yang menjadi favorit adalah italian cheesy nara baked pasta. Pasta bentuk spageti itu disajikan dengan keju yang lumer dan gurih sampai suapan terakhir. Nyamnyam….

Untuk santapan dari negara-negara di Asia, pilihannya semakin banyak lagi. Ada filipino tapsilog, premium salmon menzu roll berisi delapan sushi dengan salmon segar dan keju yang meleleh nikmat, serta chizu ramen dengan topping tori katsu yang lagi-lagi menggunakan ­keju. Kedua makanan khas Jepang itu menjadi menu ­favorit di sana.

”Karena saya dan istri hobi travelling dan makan, jadi ­ingin menyajikan cita rasa yang beragam dan menjadi pusat kuliner dunia. Ada beberapa yang asli autentik, tetapi ada yang disesuaikan supaya cocok dengan lidah kita dan karena keterbatasan bahan baku,” ucap Ario, pemilik Rumah Lezat Simplisio yang sudah berdiri sejak 2012.

2. Fat Oppa, Santapan Autentik Korea

Kesukaan masyarakat Bandung terhadap santapan Korea memang masih terasa sampai sekarang setelah budaya pop berupa film, lagu, dan makanannya disukai sejak beberapa tahun ke belakang. Bila ingin makanan autentik khas Korea tapi dalam harga yang wajar, bisa coba ke Fat Oppa di Jalan Karapitan Nomor 82 Kota Bandung.

Salah satu santapan yang menjadi favorit adalah Fat Oppa Bbq Platter. Ada irisan daging sapi yang kita masak sendiri yang sudah dimarinasi dengan lima varian bumbu. Saus yang digunakan untuk memarinasi daging adalah smokey honey bbq, soy garlic, garlic sesame, honey gochujang, dan lemon herb. Gurih daging dan saus marinasinya meresap sempurna! Yummy!

Untuk yang menyukai ­santapan Korea yang berkuah panas, budae jigae bisa menjadi pilihan. Di dalam olahan sup yang dimasak di meja konsumen itu ada mi, aneka sayuran, sosis, tofu, bakso ikan, dan tak lupa ­kimchi. Cita rasanya asam menyegarkan sewaktu ­disantap bersamaan.

BACA JUGA:  Arah Pandang: "Knowledge Management dalam Creative Industry"

Restoran Korea yang buka sejak November 2017 itu ­juga menyajikan berbagai minuman dan sajian pencuci mulut khas Korea. ”Semua olahan autentik tetapi halal dan harganya juga terjang­kau. Kami memang ingin menjadi the cheapest korean bbq in town with authentic taste,” ucap Raymond Widjaja, pemilik Fat Oppa.

3. Sego Nusantara, Sajian Nasi yang khas

Indonesia memang sangat kaya dalam kulinernya, termasuk olahan berbagai lauk yang disantap dengan nasi. Mau kuliner yang khas di masyarakat Jawa atau Sumatra? Anda bisa nikmati di Warung Sego Nusantara, Jalan Karapitan Nomor 44A Kota Bandung.

Warung makan yang baru buka pada 15 Agustus 2018 itu bahkan menyajikan paket nasi yang harganya murah. Sajiannya pun mirip dengan angkringan khas Jawa tetapi dengan porsi nasi yang lebih banyak, minuman lebih beragam, dan rasa lebih nikmat!

Menurut Ario, pemilik Warung Sego Nusantara, ada tiga varian nasi yang menjadi favorit konsumennya, yaitu nasi ayam semarang, nasi gandul pati, dan nasi soto bandung. Nasi ayam semarang disajikan dengan opor suwiran ayam dan sayur labu yang gurih serta memberikan sedikit rasa pedas.

Nasi gandul pati juga memberikan cita rasa manis tetapi menggunakan potongan daging sapi yang khas daerah Pati.

Untuk minuman, yang harus dicoba adalah wedang rempah buatan sendiri, bukan dari wedang instan. Wedang ini memberikan rasa hangat sampai ke dalam tubuh tanpa me­nyisakan rasa pahit setelahnya. Untuk minuman dingin, cita rasa es sirup kawista sa­ngat cocok untuk menutup sesi makan, slurp!

4. Bakmie 53 Sajikan Aneka Mi

Selain nasi, berbagai sajian makanan berbahan utama mi sangat disukai. Baik mi olahan nusantara, pasta khas Eropa, atau bakmi dan sajian mi bergaya chinese food.

Di Jalan Karapitan Nomor 53 Kota Bandung, ada Bakmie 53 yang menyajikan berbagai bakmi yang bisa disantap dalam bumbu ma­nis, asin, ataupun rica yang pedas. Sajian pendampingnya pun beragam mulai dari pangsit goreng, pangsit rebus, bakso, ­bakso goreng, ceker crispy, dan bakso tahu.

BACA JUGA:  5 Pantai Memesona di Garut yang Tak Boleh Terlewat

Meskipun makanan utamanya bakmi, tapi banyak juga olahan lain seperti pempek, mi tektek, dan aneka seblak yang sudah dimo­difikasi. Seblak tidak lagi hanya berisi kerupuk, makaroni, siomay, batagor, dan telur, tetapi juga berbagai campuran lain yang bisa dipilih.

Menurut salah seorang karyawannya, Sindi Pratama, selain bakmi, menu favorit di sana adalah seblak suki yang bisa di­santap untuk 3-4 orang. Selain isian yang umumnya ada di seblak, seblak suki juga mengandung ­aneka sayuran, bakso sapi, bakso ikan, daging kepiting, jamur enoki, dan tahu Jepang.

5. Makan Ayam, Olahan Serbaayam yang Familier

Olahan daging yang sangat familier dan disukai banyak orang adalah olahan daging ayam. Itulah yang melatarbelakangi pendirian rumah makan Makan Ayam di Jalan Karapitan Nomor 86A Kota Bandung sejak Mei 2018.

Sesuai dengan tren makanan seuhah yang kembali digemari, olahan ayam di sana pun menggunakan bumbu dan sambal pedas. Misalnya, ayam geprek, ayam sambal matah, dan mi goreng geprek yang ditambahkan dengan ayam yang juga digeprek dengan sambal.

Selain menyajikan paket nasi dan ayam, rumah makan ini juga menyajikan makanan manis seperti roti panggang yang diisi dengan pilihan cokelat, kopi, vanila, tiramisu, stroberi, atau sarikaya.

Setelah menyantap yang pedas-pedas, es teh manis jumbo menjadi pilihan minuman yang menyegarkan.

”Kami memilih olahan ayam karena kuliner itu sangat umum, mudah dikenal rasanya, dan banyak yang menyukainya. Yang pa­ling favorit banyak dipilih konsumen yang sambal matah, menu pedas memang sedang hit,” ucap Fadil, pemilik Makan Ayam.(Sumber: Pikiran Rakyat, 1/9/2018)***

komentar

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.