Sepasang Kakak Beradik Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen
TERKADANG, barang-barang tak berguna bisa diolah menjadi benda yang bermanfaat. Sebagai contoh, banyak karya seni, tas dan produk fesyen lainnya yang dibuat dari sampah ataupun barang tak berguna.
Hal itulah yang juga dilakukan oleh dua kakak beradik asal Amerika Serikat. Jake dan Caroline Danehy sukses menjalankan bisnis fesyen dari bahan sampah plastik yang ada di lautan.

Dilansir dari laman Inc, Jumat 26 Januari 2018 silam, keduanya mendapat ide tersebut karena banyaknya sampah plastik yang menumpuk di pelabuhan Fair, New York, AS.
Kemudian, Jake mulai mengubah plastik tersebut menjadi pakaian renang yang stylish, fungsional dan tahan lama. Jake dan Caroline pun berhasil membuat brand fesyen dengan nama Fair Harbor.
“Tujuan saya dalam memulai Fair Harbor tidak hanya untuk menciptakan produk unggulan yang nyaman, fungsional, dan mengagumkan, tapi juga untuk meningkatkan kesadaran seputar masalah limbah plastik,” ujar Jake kepada Inc.com
Tahun ini, Fair Harbor berhasil mengalami peningkatan penghasilan sebesar 400 persen. Bahkan, mereka sudah mendaur ulang lebih dari 100 ribu botol plastik sepanjang tahun ini.
Perjalanan bisnis
Duo kakak beradik ini mengikuti sebuah kompetisi untung mengembangkan konsep bisnis. Nah konsep yang ditawarkan keduanya berhasil memenangkan kontes dan berhasil mendapat hadiah sebesar US$20 ribu atau setara Rp266 juta.

Kemudian, dana tersebut dipakai untuk koleksi pertama Fair Harbor yakni celana pendek dari plastik daur ulang.
Guna menambah dana proyek, keduanya juga membuat kampanye via kickstarter. Kampanye tersebut berhasil menghasilkan 225 persen dari target pendanaan awal dan memungkinkan peningkatan produksi.
Meski begitu, Jake mengakui adanya kesulitan memproduksi pakaian dari bahan daur ulang. “Hambatan terbesar bagi Fair Harbour adalah menjaga inventaris kami tetap terisi,” jelas Jake.
Selain sampah plastik, Fair Harbor pun telah mengembangkan produk dari hasil daur ulang polyester dan kelapa.(M1)***