Alasan Persib Menunjuk Miljan Radovic Jabat Direktur Teknik
MANAJEMEN Persib Bandung akhirnya mengangkat Miljan Radovic sebagai direktur teknik. Tujuannya untuk menangani sistem permainan dan kurikulum pembinaan di tubuh Maung Bandung, mulai Akademi, Diklat hingga ke level senior atau profesional.
Sebelumnya, Miljan pernah tampil membela Persib di Liga Super Indonesia 2010-2011 dan 2011-2012. Saat pertama kedatangannya membela Maung Bandung. Miljan memang sempat diragukan penampilannya mengingat saat itu usianya sudah menginjak 35 tahun.
Namun, sebagai pemain gelandang pria asal Montenegro tersebut mampu mematahkan keraguan yang ada. Hingga akhirnya bobotoh pun selalu mengelu-elukannya dan bahkan menjadi salah satu ikon Persib.
Selama bergabung bersama Persib, Miljan yang lekat dengan nomor punggung 58 tersebut menjadi top skor untuk Pangeran Biru. Dengan torehan 16 gol dari 47 kali penampilannya bersama Persib di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
Dia juga sangat piawai dalam eksekusi tendangan bebas sekaligus mengatur ritme serangan Persib melalui umpan-umpan akuratnya. Maka tidak heran jika dia kerap menjadi andalan Persib dalam melakukan tendangan bebas.
Kini pria yang dijuluki oleh bobotoh sebagai the Professor ini, kembali bergabung dengan Persib dengan jabatan yang berbeda.Penunjukan Miljan sebagai Direktur Teknik tak lepas dari hasil verifikasi Klub Profesional AFC kepada Persib, Oktober lalu. Dari 49 kategori penilaian, Persib tidak lolos satu kategori yakni ketiadaan Direktur Teknik.
Selain telah mengantongi lisensi kepelatihan UEFA A, pertimbangan kedekatan dengan Persib dan Bandung juga menjadi pertimbangan penunjukan Miljan. Sehingga diharapkan bsia beradaptasi dengan cepat.
Mengenai penunjukan Miljan sebagai direktur teknik. Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Zainuri Hasyim mengatakan, penujukannya sebagai direktur teknik sudah melalui pembicaraan dan kajian di jajaran manajemen.
“Direktur teknik ini dalam artian bukan hanya persib senior saja, tapi semua diklat, juga semua. Kelompok usia juga. Sebelum ditunjuk, kita nunggu masukan-masukan dari semua, termasuk wartawan juga memberikan masukan pernah juga kita baca baca semuanya,” katanya di Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Senin 19 November 2018.
Zainuri menambahkan, dari diskusi ini lalu manajemen pun melihat Miljan merupakan sosok yang tepat karena dari kecocokan dan dia juga pernah main di Persib sebagai pemain. “Saat jadi pemain, dia baik dan memiliki karakter yang baik. Kemudian juga dia selama pulang kenegaranya dia juga belajar kepelatihan dan sebagainya,” ucapnya.
Sebelum menunjuk Miljan, manajemen juga telah memiliki beberapa kandidat lain untuk mengisi posisi direktur teknik ini. Namun, setelah melalui berbagai penilaian dan pertimbangan, maka akhirnya diputuskanlah Miljan untuk mejabat sebagai direktur teknik.
Sebagai Direktur Teknik, Miljan punya tugas penting dalam penyusunan program latihan, baik di level kelompok usia maupun tim senior. Karena itu, ia membutuhkan komunikasi yang baik dengan pelatih senior, Mario Gomez dan Budiman sebagai pelatih Diklat Persib.
“Pekerjaan saya soal program latihan. Jadi mungkin besok saya bicara sama mereka, bukan dengan pemain. Sekarang, saya hanya ingin mencatat dan kalau mereka butuh diskusi soal taktik, saya akan senang membantu,” katanya seperti dikutip laman resmi Persib.
Di hari pertamanya bertugas sebagai diektur teknik Persib, Miljan pun langsung melakukan pemantauan latihan Persib U-16 dan U-19 di Lapangan PPI, Kota Bandung, Selasa 20 November 2018. “Mereka sudah punya program. Saya enggak mau mengganggu yang sudah berjalan. Tapi, saya lihat pemain dan pelatih sudah bekerja dengan baik,” katanya.
Persib U-16 sedang berjuang lolos ke babak 8 Besar Elite Pro Academy PSSI U-16. Rahmat Hidayat dan kawan-kawan saat ini berada di peringkat kedua Grup A dan berusaha untuk menjadi juara grup dengan mengalahkan lawan terakhirnya, Sriwijaya FC, pekan depan. Sementara Persib U-19 bersiap menghadapi laga final Liga 1 U-19 kontra Persija Jakarta. Ini akan menjadi laga final kedua bagi Maung Ngora setelah tahun lalu, M. Syafril Lestaluhu hanya menyabet runner-up.(Sumber: Pikiran Rakyat, 20/11/2018)***