Merencanakan Kehamilan dan Cegah Penyakit, Beberapa Kontrasepsi yang Harus Diketahui
MEMBAHAS alat kontrasepsi sering dianggap tabu. Selain itu, generasi muda juga menganggap belum waktunya mengetahui itu sebelum pernikahan.
Padahal, mengetahui mengenai alat kontrasepsi merupakan hal penting. Apalagi untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan dan beragam penyakit.
Menurut Karen Gerancher, yang telah melakukan konseling tentang kontrasepsi, pada awal kehidupan seksual remaja, mereka harus diarahkan untuk bisa mengendalikan reproduksinya.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyakit menular dan kehamilan tidak diinginkan. Sebab, hal itu bisa memengaruhi masa depan para remaja.
Saat ini, kebanyakan remaja hanya mengetahui kontrasepsi berupa pil dan kondom. Namun ternyata, kedua hal itu tidak benar-benar efektif mencegah kehamilan tidak diinginkan dan penyakit.
Melansir laman independent.co.uk, Selasa, 27 Februari 2018 lalu, berikut beberapa kontrasepsi yang harus diketahui para remaja.
Implan
Kontrasepsi jangka panjang ini adalah berupa batang plastik feksibel menyerupai batang korek yang disisipkan di bawah kulit. Biasanya, di lengan atas.
Implan ini mengandung hormon progestin yang menghalangi pelepasan telur dari ovium. Implan bisa mencegah kehamilan setidaknya selama tiga tahun.
Intrauterine device (IUD)
Alat kontrasepsi ini berukuran sangat kecil, biasanya berukuran T, mengandung tembaga atau levonorgestrel, kemudian dimasukkan ke dalam rahim.
Alat yang lebih familiar disebut spiral ini sangat efektif mencegah kehamilan.
Injeksi progestin
Injeksi ini mencegah pelepasan telur dari ovarium selama tiga bulan. Tingkat kegagalannya adalah 6 dari 100 dalam tahun pertama.
Vagina Ring (Cincin vagina)
Cincin yang mengandung hormon ini dimasukan ke dalam vagina selama sebulan sekali, untuk menghalangi pelepasan telur. Cincin harus diganti setiap tiga minggu.
Patch
Patch berisi hormon yang diserap melalui kulit untuk menghalangi pelepas telur. Patch diganti mingguan selama tiga minggu, untuk memungkinkan menstruasi.
Pil
Pil memiliki tingkat kegagalan 9 persen dalam tahun pertama penggunaan. Pil ini harus diminum setiap hari, dan penggunaannya harus konsisten.
Ada dua jenis pil, yang mengandung estrogen dan progestin. Pil ini yang biasa disarankan untuk remaja.
Kondom
Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah infeksi menular. Kondom pria memiliki tingkat kehamilan sebesar 18 persen. Sedangkan kondom wanita, atau kantong vagina, memiliki tingkat kegagalan 21 persen.(M1)***