FENOMENA alam sunset (matahari terbenam) ternyata bisa dinikmati warga Bandung dengan mudah. Tidak perlu pergi jauh. Hanya dalam hitungan menit warga Bandung bisa menikmatinya. Apalagi bagi warga Cimenyan karena lokasi untuk dapat menyaksikan sunset ini berada di Cimenyan Kab. Bandung, tepatnya di kawasan Puncak Bintang, yang bisa diakses dengan mudah.
Uniknya, sebelum sampai ke Puncak Bintang, sepanjang perjalanan setelah melewati Saung Udjo, Anda akan disuguhi pemandangan kebun pinus yang masih asli dan dipastikan bakal mampu menjadi salah satu sajian yang begitu mempesona bagi mereka yang menyukai alam terbuka.Tidak hanya itu, keindahan lain yang tersembunyi di Puncak Bintang.
Di Puncak Bintang, pengunjung juga bisa melihat pemandangan Kota Bandung yang dikelilingi gunung-gunung berbentuk cekungan menyerupai ketel penggorengan. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati alunan musik sambil menyaksikan semburat sunset yang mulai memudar. Disusul nyala lampu di kawasan kota yang tampak serupa bintik-bintik cahaya sehingga menggoda mata. Keindahan ini bisa dipotret pengunjung saat waktu mulai senja.
”Sejak resmi berdiri September tahun lalu, tercatat sudah 90.000 pengunjung yang datang,” kata penggagas dibukanya lokasi Wisata Puncak Bintang sekaligus Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono, beberapa waktu lalu.
Wismo menuturkan, Puncak Bintang ramai dikunjungi saat sore hari. Mereka datang untuk melihat sunset. Jika cuaca cerah, semburat jingga cahaya sunset terlihat begitu indah dan menawan. Bias cahayanya menumpahi punggung perbukitan dan menimbulkan efek bayangan (siluet) yang menakjubkan.
“Mungkin saja untuk mendapat pemandangan seperti itu di wilayah Bandung hanya bisa diperoleh di Puncak Bintang,” ucapnya.
Dia menyatakan, sunrise juga bisa dinikmati di Puncak Bintang. Untuk pemandangan yang satu ini biasanya dinikmati oleh pengunjung yang melakukan kegiatan perkemahan. Eksotisme lain dari Puncak Bintang adalah panorama elok dari bentangan patahan Lembang. Bagi yang ingin menikmatinya, pengunjung harus berjalan menuju titik pandang.
Untuk menuju Patahan Lembang, dari tugu Puncak Bintang pengunjung harus berjalan ke arah timur menembus hutan pinus yang berjarak kurang lebih 2 kilometer.
“Untuk area parkir dan food court ada di bukit Moko lokasinya, 100 meter di bawah Puncak Bintang,” terang Wismo.
Meraih bintang
Wismo menerangkan, Puncak Bintang memiliki lampu unik (sign board) dengan warna-warni menarik dan tugu berbentuk bintang berukuran cukup besar. Saat malam, di samping latar pemandangan lampu Kota Bandung, lampu bintang tersebut menjadi background favorit pengunjung saat berfoto. Bagi yang hobi fotografi, ada banyak spotpengambilan gambar di Puncak Bintang.
“Dinamakan Puncak Bintang filosofinya adalah seolah-olah meraih bintang. Jadi, dengan tarif yang relatif murah hanya Rp 10 ribu, pengunjung dijamin puas,” tuturnya.
Puncak Bintang juga menyediakan wilayah-wilayah untuk berkemah. Perkemahan yang dibuka pun sudah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Banyak mahasiswa yang sudah menikmati indahnya Puncak Bintang dengan berkemah.
“Tidak usah khawatir jika ingin merasakan berkemah di Puncak Bintang tapi tidak memiliki tenda, pengelola Puncak Bintang menyediakan tenda untuk berkemah dengan tarif yang bisa disesuaikan,” jelas Wismo.
Wismo menyebut, pengunjung yang datang mayoritas merupakan kalangan anak muda. Mereka biasanya berburu foto atau berselfie ria karena di sana Anda bisa membidik objek yang dapat menghasilkan sebuah foto yang mengagumkan. Tidak sedikit juga yang memanfaatkan Puncak Bintang sebagai tempat untuk foto pra-wedding.
“Kami juga menyediakan fasilitas ruang ganti dan yang lainnya untuk kegiatan pra-wedding dengan biaya tambahan Rp 100 ribu,” katanya.
Bagi para komunitas bersepeda pun Puncak Bintang bisa jadi tujuan tracking yang mengasyikkan. Bahkan, kini sejumlah ruas jalannya sudah dipasang pavling blok. Pernah juga ada yang berniat menyelenggarakan even gowes ke Puncak Bintang karena dinilai representatif.
Untuk menuju lokasi yang paling mudah adalah akses Jalan Padasuka-Cicaheum sekitar 8,5 km/35 menit. Jika dari arah Bandung, tinggal menuju Terminal Cicaheum. Di perempatan tepat sebelum lampu merah Cicaheum, belok kiri ke arah Padasuka. Tak perlu takut, terdapat penunjuk jalan yang cukup jelas ke arah Padasuka (Saung Angklung Udjo). Ikuti saja jalan terus.
“Perlu diingat, jalan menuju lokasi cukup sempit dan banyak tanjakan panjang. Jadi, pastikan kendaraan yang digunakan sehat,” pungkas Wismo.(M1)***